Selasa, 27 September 2016

SELAMAT HARI STATISTIK NASIONAL 26 SEPTEMBER 2016



DATA MENCERDASKAN BANGSA
Slogan yang tak asing di kalangan instansi yang selalu bergelut dengan data.  Slogan tersebut akan selalu ada di setiap sudut lingkup kerja para statistisi. keyword yang mungkin langsung menyita perhatian dari pembaca yaitu data dan cerdas.  Penulis akan menjelaskan apa itu data dan hubungannya dengan cerdas dengan gaya khas penulis dan jika khilaf, mohon saran dan kritik yang membangun :)

Data, empat huruf yang terkadang terlupakan dalam kehidupan sehari-hari tetapi mempunyai peran penting dalam kehidupan kita. Data merupakan catatan atas kumpulan fakta hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra dan dapat diterima secara apa adanya (wikipedia). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), data adalah keterangan yang benar dam nyata dan dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Arikunto berpendapat, Data merupakan fakta dan angka-angka yang dapat dijadikan bahan sebagai penyusun sebuah informasi.

Dan masih banyak lagi definisi dari Data menurut para ahli. Yah, walaupun penulis bukan ahli, tetapi penulis mencoba merangkai kata demi kata dari arti data menurut hati sanubari penulis sendiri walaupun hati penulis tidak berada di dalam tulisan ini karena lagi menunggu buah hati :P. 

Data adalah fakta apa yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Data mempunyai peran dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya dalam penentuan sikap/kebijakan.

Contoh seriusnya gini, jumlah penduduk. Hal tersebut merupakan data, kenapa disebut dengan data, karena jumlah penduduk merupakan fakta dari keadaan yang sedang terjadi jika kita merujuk terhadap waktu atau keadaan sekarang. Time reference (waktu referensi) juga bisa diubah misal jumlah penduduk setahun yang lalu, merupakan fakta yang telah terjadi tahun lalu dan jumlah penduduk 5 tahun yang akan datang, merupakan fakta yang akan terjadi 5 tahun yang akan datang. WOW, data bisa meramal apa yang akan terjadi? Yupz, tentu bisa, dengan metode-metode yang sesuai tentunya. 

Nah, sekarang contoh gampangnya, yang mungkin mengikuti gaya anak muda sesuai dengan jiwa penulis ^,^.  Anda mempunyai uang Rp. 100.000 di dompet, dan anda ingin mentraktir makan pasangan anda, ternyata setelah melihat menu makanan di suatu restoran, harga 1 porsi saja melebihi budget anggaran yang ada di dompet. Apa yang akan anda lakukan? Meminta diskon kepada penjual? Memalak pasangan anda? Atau Pura-pura lupa ingatan? Yupz, jawabannya tidak usah diperhitungkan karena yang ingin penulis tekankan adalah anda baru saja menggunakan data dalam penentuan sikap. Anda mempunyai data bahwa faktanya anda mempunyai uang Rp. 100.000 , dan data menu harga makanan. Fakta yang telah terjadi dan sedang terjadi anda hanya mempunyai uang Rp. 100.000, dan fakta yang akan terjadi, anda tidak bisa membayar harga makanan 1 porsi dengan budget yang ada sekarang. Secara tidak langsung, data tersebut akan memengaruhi sikap kita kedepan. 

Data bisa berupa apapun bentuknya, bisa berupa angka seperti contoh yang sudah digambarkan diatas, dan bisa berupa kata-kata seperti, I Love You My Wife. Yupz,Itu adalah data bagi orang yang lagi mabuk cinta :P.  Contoh yang baru saja disebutkan merupakan contoh kecil dari berbagai jenis data. Data bisa ada dimana saja, tengok depan, ada data, tengok belakang pun ada data, tinggal tergantung pemanfaatan data tersebut untuk apa dan ketepatan sasaran guna meningkatkan dampak positifnya.

Lalu hubungan dengan mencerdaskan bangsa apa?
Seperti yang sudah dijelaskan, data merupakan fakta, dengan mengetahui fakta tersebut kita bisa mengetahui langkah apa yang harus kita tentukan. Langkah yang kita ambil juga akan semakin terarah dan mempunyai dampak positif bagi kita sendiri. Itu merupakan lingkup kecil dimana dampaknya hanya ke masing-masing individu. Bayangkan jika lingkupnya besar, bahkan nasional. Dengan data yang akurat, dengan fakta yang tepat, pemangku kebijakan akan bisa mengambil suatu kebijakan yang nantinya akan berdampak positif bagi khalayak banyak. Satu kebijakan yang tepat sasaran dari suatu data, akan bermanfaat bagi bangsa dan negara ini. Secara tidak langsung bangsa tersebut akan naik derajatnya dan bisa dikatakan dengan bangsa yang cerdas karena bertindak berdasarkan data, bukan berdasarkan feeling atau perasaan semata yang terkadang perasaan pun bisa terombang-ambing seperti kapal yang sedang berlayar dan ditengah laut, mesinnya mati, Pusing dah terombang-ambing ombak, haha... 

Contoh nyatanya, dengan mengetahui jumlah penduduk suatu wilayah, maka kebijakan terkait dana alokasi umum bisa diperkirakan nilainya, kebijakan terkait bantuan bisa tepat sasaran tanpa adanya pemborosan maupun kekurangan, dan lebih hebatnya lagi, dengan mengetahui jumlah penduduk sekarang, maka bisa diprediksi jumlah penduduk satu tahun, dua tahun bahkan lima tahun yang akan datang. Bandingkan dengan kebijakan yang diambil jika berdasarkan kasat mata, berdasarkan perasaan, nilai DAU dasarnya apa? Perkiraan jumlah bantuan berapa? Tidak mungkin semua nilai tersebut tiba-tiba turun dari langit. 
Hebat bukan arti dan peran dari suatu data? Yupz, Data Mencerdaskan Bangsa.


SELAMAT HARI STATISTIK NASIONAL 26 SEPTEMBER 2016