DATA MENCERDASKAN
BANGSA
Slogan yang tak asing di
kalangan instansi yang selalu bergelut dengan data. Slogan tersebut akan selalu ada di setiap
sudut lingkup kerja para statistisi. keyword yang mungkin langsung menyita
perhatian dari pembaca yaitu data dan cerdas.
Penulis akan menjelaskan apa itu data dan hubungannya dengan cerdas dengan
gaya khas penulis dan jika khilaf, mohon saran dan kritik yang membangun :) .
Data, empat huruf yang terkadang
terlupakan dalam kehidupan sehari-hari tetapi mempunyai peran penting dalam
kehidupan kita. Data merupakan catatan atas kumpulan fakta hasil pengukuran
atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata,
atau citra dan dapat diterima secara apa adanya (wikipedia). Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), data adalah keterangan yang benar dam nyata dan
dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Arikunto berpendapat,
Data merupakan fakta dan angka-angka yang dapat dijadikan bahan sebagai
penyusun sebuah informasi.
Dan masih banyak lagi definisi
dari Data menurut para ahli. Yah, walaupun penulis bukan ahli, tetapi penulis
mencoba merangkai kata demi kata dari arti data menurut hati sanubari penulis
sendiri walaupun hati penulis tidak berada di dalam tulisan ini karena lagi
menunggu buah hati :P.
Data adalah fakta apa yang telah
terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Data mempunyai peran dalam kehidupan
sehari-hari seperti halnya dalam penentuan sikap/kebijakan.
Contoh seriusnya gini, jumlah
penduduk. Hal tersebut merupakan data, kenapa disebut dengan data, karena
jumlah penduduk merupakan fakta dari keadaan yang sedang terjadi jika kita
merujuk terhadap waktu atau keadaan sekarang. Time reference (waktu referensi) juga bisa diubah misal jumlah
penduduk setahun yang lalu, merupakan fakta yang telah terjadi tahun lalu dan
jumlah penduduk 5 tahun yang akan datang, merupakan fakta yang akan terjadi 5
tahun yang akan datang. WOW, data bisa meramal apa yang akan terjadi? Yupz,
tentu bisa, dengan metode-metode yang sesuai tentunya.
Nah, sekarang contoh gampangnya,
yang mungkin mengikuti gaya anak muda sesuai dengan jiwa penulis ^,^. Anda mempunyai uang Rp. 100.000 di dompet,
dan anda ingin mentraktir makan pasangan anda, ternyata setelah melihat menu
makanan di suatu restoran, harga 1 porsi saja melebihi budget anggaran yang ada
di dompet. Apa yang akan anda lakukan? Meminta diskon kepada penjual? Memalak
pasangan anda? Atau Pura-pura lupa ingatan? Yupz, jawabannya tidak usah
diperhitungkan karena yang ingin penulis tekankan adalah anda baru saja
menggunakan data dalam penentuan sikap. Anda mempunyai data bahwa faktanya anda
mempunyai uang Rp. 100.000 , dan data menu harga makanan. Fakta yang telah
terjadi dan sedang terjadi anda hanya mempunyai uang Rp. 100.000, dan fakta
yang akan terjadi, anda tidak bisa membayar harga makanan 1 porsi dengan budget
yang ada sekarang. Secara tidak langsung, data tersebut akan memengaruhi sikap
kita kedepan.
Data bisa berupa apapun
bentuknya, bisa berupa angka seperti contoh yang sudah digambarkan diatas, dan
bisa berupa kata-kata seperti, I Love You My Wife. Yupz,Itu adalah data bagi
orang yang lagi mabuk cinta :P. Contoh yang
baru saja disebutkan merupakan contoh kecil dari berbagai jenis data. Data bisa
ada dimana saja, tengok depan, ada data, tengok belakang pun ada data, tinggal
tergantung pemanfaatan data tersebut untuk apa dan ketepatan sasaran guna
meningkatkan dampak positifnya.
Lalu hubungan dengan mencerdaskan bangsa apa?
Seperti yang sudah dijelaskan,
data merupakan fakta, dengan mengetahui fakta tersebut kita bisa mengetahui
langkah apa yang harus kita tentukan. Langkah yang kita ambil juga akan semakin
terarah dan mempunyai dampak positif bagi kita sendiri. Itu merupakan lingkup
kecil dimana dampaknya hanya ke masing-masing individu. Bayangkan jika lingkupnya
besar, bahkan nasional. Dengan data yang akurat, dengan fakta yang tepat,
pemangku kebijakan akan bisa mengambil suatu kebijakan yang nantinya akan
berdampak positif bagi khalayak banyak. Satu kebijakan yang tepat sasaran dari
suatu data, akan bermanfaat bagi bangsa dan negara ini. Secara tidak langsung
bangsa tersebut akan naik derajatnya dan bisa dikatakan dengan bangsa yang
cerdas karena bertindak berdasarkan data, bukan berdasarkan feeling atau
perasaan semata yang terkadang perasaan pun bisa terombang-ambing seperti kapal
yang sedang berlayar dan ditengah laut, mesinnya mati, Pusing dah
terombang-ambing ombak, haha...
Contoh nyatanya, dengan
mengetahui jumlah penduduk suatu wilayah, maka kebijakan terkait dana alokasi
umum bisa diperkirakan nilainya, kebijakan terkait bantuan bisa tepat sasaran
tanpa adanya pemborosan maupun kekurangan, dan lebih hebatnya lagi, dengan
mengetahui jumlah penduduk sekarang, maka bisa diprediksi jumlah penduduk satu
tahun, dua tahun bahkan lima tahun yang akan datang. Bandingkan dengan
kebijakan yang diambil jika berdasarkan kasat mata, berdasarkan perasaan, nilai
DAU dasarnya apa? Perkiraan jumlah bantuan berapa? Tidak mungkin semua nilai
tersebut tiba-tiba turun dari langit.
Hebat bukan arti dan peran dari suatu
data? Yupz, Data Mencerdaskan Bangsa.
SELAMAT HARI STATISTIK NASIONAL 26 SEPTEMBER 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar