Sabtu, 18 Februari 2012

Lika Liku IPM


Lika Liku IPM
Pada tulisan sebelumnya telah dibahas mengenai apa itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pada tulisan ini akan membahas mengenai seluk beluk IPM atau bisa dikatakan kita lakukan analisis mendalam terhadap IPM. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, IPM terdiri dari tiga dimensi, yaitu dimensi longevity (umur panjang dan sehat), dimensi knowledge (pengetahuan), dan dimensi decent living standard (standar hidup layak). Antardimensi saling terkait satu sama lain, tidak berdiri secara tunggal, itulah keunikan dari nilai IPM itu sendiri. 

Nilai IPM tentu tidak tergantung pada satu dimensi saja, melainkan berbagai variabel yang tercakup dalam ketiga dimensi penyusun nilai IPM. Sebagai contoh, Kita misalkan nilai IPM Indonesia pada tahun 2009 sebesar 71,76 (BPS, 2010). Seperti yang telah dijelaskan di tulisan sebelumnya, nilai IPM pada tahun 2009, tidak mempunyai arti jika berdiri secara tunggal, tapi lain halnya jika dibandingkan dengan nilai IPM pada tahun atau wilayah lainny. Sebagai perbandingan, kita bandingkan dengan tahun 2008, nilai IPM Indonesia sebesar 71,17 (BPS, 2010). Data ini menunjukkan adanya peningkatan nilai IPM Indonesia dari tahun 2008 ke tahun 2009, sehingga bisa dikatakan perkembangan pembangunan manusia di tahun 2009 lebih baik dibanding tahun 2008 walaupun peningkatan yang terjadi tidak secara signifikan berbeda jauh.

Apa cukup sampai disitu intepretasi nilai IPM??? Tentu tidak!!
Untuk mengetahui kenapa nilai IPM bisa berubah mengalami peningkatan? Kenapa IPM tidak terlalu berbeda jauh nilainya padahal pemerintah telah berupaya meningkatkan pembangunan manusia? Apa dengan hasil dan intepretasi singkat mengenai perbandingan nilai IPM tersebut sudah bisa dijadikan pertimbangan untuk mengambil kebijakan? Untuk menjawab semua pertanyaan itu, kita harus lakukan analisis mendalam terhadap IPM. 

Nilai IPM bisa berubah karena adanya perubahan satu atau lebih dimensi penyusun IPM, bisa saja karena dimensi longevity ataupun dimensi lainnya, jadi kita tidak sertamerta menjudge IPM tahun 2009 naik karena peningkatan satu dimensi saja. Bisa saja, salah satu dimensi (contoh: knowledge) IPM pada tahun 2009 lebih besar jauh dibanding dimensi (knowledge) IPM tahun 2008, dan dimensi yang lain (longevity) di tahun 2009 lebih kecil tetapi tidak terlalu berbeda jauh dibanding dimensi (longevity) tahun 2008, sehingga jika dimasukkan dalam perhitungan rumus indeks komposit, nilai IPM 2009 lebih besar dibanding nilai IPM 2008. Belum lagi dimensi-dimensi tersebut terdiri dari berbagai indikator dan variabel sehingga ada pengaruh secara tidak langsung dari faktor-faktor yang terkait dengan dimensi-dimensi tersebut. Jika diibaratkan rumus, IPM ini merupakan rumus yang kompleks yang tidak akan bisa didapatkan hasil yang terbaik jika salah satu rumus dihilangkan. 

IPM tahun 2009 naik dari IPM tahun 2008 dikarenakan nilai Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-Rata Lama Sekolah, dan Kemampuan Daya Beli masyarakat pada tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008 (Indeks Pembangunan Manusia 2008-2009; BPS; 2010). Jadi bisa disimpulkan, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan ekonomi masyarakat mengalami perbaikan dari tahun 2008 ke tahun 2009. Hal ini tidak lepas dari kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Jika kita ingin melihat bagian mana yang bisa diambil pertimbangan untuk menetapkan kebijakan, kita ambil contoh dimensi decent living standard (standar hidup layak), dimensi ini bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai IPM dalam waktu singkat, tidak seperti dimensi knowledge dan dimensi longevity yang membutuhkan waktu relatif lama agar terlihat hasil dari upaya yang dilakukan. Sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan akan berdampak terhadap peningkatan nilai IPM, perlu adanya kenaikan pendapatan yang diperoleh sehingga kemampuan daya beli meningkat juga. Itu merupakan contoh singkat dari manfaat nilai IPM. Akan lebih terlihat hasil yang dicapai dari nilai IPM jika komponen-komponen penyusunnya ditelaah lebih dalam lagi dan mengkaitkan dengan berbagai faktor yang ada.
Penjelasan mengenai rumus dan teknik penghitungannya akan dijelaskan lebih lanjut, semoga bermanfaat :)  .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar