Lika Liku IPM
Pada
tulisan sebelumnya telah dibahas mengenai apa itu Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), dan pada tulisan ini akan membahas mengenai seluk beluk IPM atau bisa
dikatakan kita lakukan analisis mendalam terhadap IPM. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, IPM terdiri dari tiga dimensi, yaitu dimensi longevity
(umur panjang dan sehat), dimensi
knowledge (pengetahuan), dan dimensi decent living standard (standar hidup layak). Antardimensi saling
terkait satu sama lain, tidak berdiri secara tunggal, itulah keunikan dari
nilai IPM itu sendiri.
Nilai IPM tentu tidak tergantung pada satu dimensi
saja, melainkan berbagai variabel yang tercakup dalam ketiga dimensi penyusun
nilai IPM. Sebagai contoh, Kita misalkan nilai IPM Indonesia pada tahun 2009
sebesar 71,76 (BPS, 2010). Seperti yang telah dijelaskan di tulisan sebelumnya,
nilai IPM pada tahun 2009, tidak mempunyai arti jika berdiri secara tunggal,
tapi lain halnya jika dibandingkan dengan nilai IPM pada tahun atau wilayah
lainny. Sebagai perbandingan, kita bandingkan dengan tahun 2008, nilai IPM
Indonesia sebesar 71,17 (BPS, 2010). Data ini menunjukkan adanya peningkatan
nilai IPM Indonesia dari tahun 2008 ke tahun 2009, sehingga bisa dikatakan
perkembangan pembangunan manusia di tahun 2009 lebih baik dibanding tahun 2008
walaupun peningkatan yang terjadi tidak secara signifikan berbeda jauh.
Apa cukup sampai disitu intepretasi nilai IPM??? Tentu
tidak!!
Untuk mengetahui kenapa nilai IPM bisa berubah mengalami
peningkatan? Kenapa IPM tidak terlalu berbeda jauh nilainya padahal pemerintah
telah berupaya meningkatkan pembangunan manusia? Apa dengan hasil dan
intepretasi singkat mengenai perbandingan nilai IPM tersebut sudah bisa
dijadikan pertimbangan untuk mengambil kebijakan? Untuk menjawab semua
pertanyaan itu, kita harus lakukan analisis mendalam terhadap IPM.
Nilai IPM bisa berubah karena adanya perubahan satu
atau lebih dimensi penyusun IPM, bisa saja karena dimensi longevity
ataupun dimensi lainnya, jadi kita tidak sertamerta menjudge IPM tahun 2009
naik karena peningkatan satu dimensi saja. Bisa saja, salah satu dimensi (contoh:
knowledge) IPM pada tahun 2009 lebih besar jauh dibanding dimensi (knowledge)
IPM tahun 2008, dan dimensi yang lain (longevity) di tahun 2009 lebih
kecil tetapi tidak terlalu berbeda jauh dibanding dimensi (longevity) tahun
2008, sehingga jika dimasukkan dalam perhitungan rumus indeks komposit, nilai
IPM 2009 lebih besar dibanding nilai IPM 2008. Belum lagi dimensi-dimensi tersebut
terdiri dari berbagai indikator dan variabel sehingga ada pengaruh secara tidak
langsung dari faktor-faktor yang terkait dengan dimensi-dimensi tersebut. Jika diibaratkan
rumus, IPM ini merupakan rumus yang kompleks yang tidak akan bisa didapatkan
hasil yang terbaik jika salah satu rumus dihilangkan.
IPM tahun
2009 naik dari IPM tahun 2008 dikarenakan nilai Angka Harapan Hidup (AHH),
Angka Melek Huruf (AMH), Rata-Rata Lama Sekolah, dan Kemampuan Daya Beli masyarakat
pada tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008 (Indeks Pembangunan Manusia
2008-2009; BPS; 2010). Jadi bisa disimpulkan, kesehatan masyarakat, pendidikan,
dan ekonomi masyarakat mengalami perbaikan dari tahun 2008 ke tahun 2009. Hal ini
tidak lepas dari kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Jika kita
ingin melihat bagian mana yang bisa diambil pertimbangan untuk menetapkan kebijakan,
kita ambil contoh dimensi decent living standard (standar hidup layak), dimensi ini bisa
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai IPM dalam waktu singkat,
tidak seperti dimensi knowledge dan dimensi longevity yang membutuhkan waktu relatif
lama agar terlihat hasil dari upaya yang dilakukan. Sehingga untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan akan berdampak terhadap peningkatan nilai IPM,
perlu adanya kenaikan pendapatan yang diperoleh sehingga kemampuan daya beli
meningkat juga. Itu merupakan contoh singkat dari manfaat nilai IPM. Akan lebih terlihat
hasil yang dicapai dari nilai IPM jika komponen-komponen penyusunnya ditelaah
lebih dalam lagi dan mengkaitkan dengan berbagai faktor yang ada.
Penjelasan mengenai
rumus dan teknik penghitungannya akan dijelaskan lebih lanjut, semoga
bermanfaat :) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar