Momok
Yang Menakutkan
Tentu Kita Pernah
Mendengar yang namanya penyakit jantung, stroke, kanker dan diabetes. Penyakit-penyakit
ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi para pengidapnya. Penyakit-penyakit
ini pula yang yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, khusus negara kita,
Indonesia, penyakit jantung menjadi penyakit yang sering ditemui. Berbagai stigma
negatif yang kita pikirkan begitu mendengar kata-kata yang berkaitan dengan
penyakit ini. Ada yang berpikiran jika terindikasi beresiko penyakit jantung, stroke,
diabetes ataupun kanker, ini merupakan musibah besar. Hal itu memang tidak
salah, tetapi tidak sepenuhnya benar, tergantung dari sudut pandang mana kita
melihatnya. Dengan terindikasi resiko terkena penyakit ini, kita bisa mencegah agar tidak terakumulasi tingkat keparahannya dan bisa mencegah timbulnya penyakit-penyakit lainnya.
Penyakit Jantung dan Stroke
Saya akan menulis
secara singkat dan sederhana tetapi tidak secara medis mengenai penyakit
jantung dan stroke. Saya hanya mengemukakan pemikiran-pemikiran yang ada
berdasarkan referensi-referensi yang saya baca dan dari pengalaman.
Penyakit jantung
dan stroke ini sejenis tapi tidak sama, sederhananya adalah, kedua penyakit ini
dikategorikan penyakit Kardiovaskular,
sama-sama menyerang pembuluh darah , tetapi tujuan serangannya berbeda. Penyakit
jantung yang diserang adalah jantung, dan stroke yang diserang adalah
saraf-saraf, biasanya otak. Kabar buruk jika mengidap kedua penyakit ini adalah
sewaktu-waktu tanpa kita sadari, kita bisa langsung terkena dampak dari
penyakit ini tanpa menunjukkan gejala terlebih dahulu (silent killer), tapi biasanya itu karena ada pemicunya, misalkan
pikiran yang stress atau konsumsi makanan pantangan kedua penyakit ini. Kabar baiknya, kedua penyakit ini bisa
dicegah dan dikendalikan. Tidak hanya penyakit jantung dan stroke, diabetes dan
kanker pun bisa dicegah dan dikendalikan.
Apa Penyebab Penyakit Jantung dan Stroke?
Penyakit jantung dan
stroke disebabkan oleh aterosklerosis (penumpukan lemak) pada dinding arteri
pembuluh darah yang mensuplai jantung dan otak. kumpulan
lemak yang bertumpuk menyebabkan terbentuknya plak
yang lama kelamaan akan membesar dan menebal sehingga mempersempit arteri dan
menghambat aliran darah. Akhirnya pembuluh darah akan mengeras dan bersifat
kurang lentur. Teman-teman pasti bisa membayangkan bagaimana akibatnya jika
pasokan darah ke otak dan jantung terhenti. Selain itu, darah juga bertugas
membawa oksigen untuk jantung dan otak, dimana oksigen ini sangat penting bagi
jantung dan otak.
Gangguan
kardiovaskular yang disebabkan aterosklerosis dikaitkan dengan berkurangnya
aliran darah karena jantung dan otak tidak menerima suplai darah yang cukup.
Hambatan aliran darah selanjutnya dapat berakibat pada penyakit kardiovaskular
yang lebih serius termasuk serangan jantung dan stroke. Adanya sumbatan darah
juga dapat menyebabkan terjadinya robekan jaringan di arteri yang kemudian akan
membengkak dan dapat menghambat seluruh pembuluh darah sehingga mengakibatkan
serangan jantung atau stroke.
Ilustrasi sederhananya, pembuluh darah merupakan selang air dan air yang mengalir adalah
darah kita yang mengalir, kita sumbat jalur keluarnya air, apa yang akan
terjadi? Terlebih lagi jika dinding selang itu telah mengeras kaku seperti es
dan tidak lentur? mudah pecah bukan? Hal itulah yang akan terjadi pada pembuluh
darah kita jika terjadi penyumbatan, dan peristiwa pecahnya pembuluh darah ini yang dinamakan stroke. Ada
kemungkinan juga pembuluh darah kita tidak pecah, tetapi jika terjadi
penumpukan lemak dalam darah, aliran darah ke otak dan jantung akan berkurang
sehingga otak dan jantung kita akan kekurangan oksigen, bisa bayangkan
bagaimana kita didalam air, menyelam dan saat kehabisan napas, kita tidak
mendapatkan oksigen yang merupakan sumber kehidupan bagi manusia.
Faktor
Resiko
Terdapat sejumlah faktor yang
menyebabkan seseorang beresiko terhadap penyakit kardiovaskular. Faktor resiko
ini dibagi menjadi dua, yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat
dikendalikan. 80 persen penyakit jantung dan stroke disebabkan oleh faktor resiko
yang dapat dikendalikan. Faktor resiko
yang dapat dikendalikan meliputi kadar kolesterol darah yang tinggi
(hiperkolesterolemia), tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes mellitus,
obesitas, dan gaya hidup (kurang gerak, merokok, konsumsi alkohol berlebihan). Dari
semua faktor resiko tersebut, kolesterol, hipertensi, diabetes, dan obesitas
berhubungan erat dengan pola makan. Sementara faktor resiko yang tidak
dapat dikendalikan meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit
kardiovaskular dalam keluarga.
Faktanya,
sekitar 75 persen penyakit kardiovaskular di seluruh dunia disebabkan oleh
faktor resiko yang dapat dikendalikan, yaitu pola makan yang tidak baik, kurang
aktivitas fisik, dan gaya hidup (merokok dan alkohol). Sementara di negara
maju, sepertiga penyakit kardiovaskular disebabkan lima faktor resiko yakni
tembakau, alkohol, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan obesitas
(NaturIndonesia.com).
Sakit
di usia tua adalah hasil tanam di usia muda
Yak, sekarang
baru inti dari tulisan ini, saya menjelaskan apa penyakit jantung dan stroke
serta sebab dan akibatnya terlebih dahulu agar para pembaca mengerti betapa
berbahayanya penyakit ini dan betapa pentingnya kesehatan kita. Seiring perkembangan
jaman, penyakit ini pun makin modern, tidak hanya usia tua yang sering ditemui mengidap
penyakit ini, tetapi juga usia muda bisa terindikasi terkena penyakit jantung
dan stroke, walaupun tidak sebanyak jumlah pasien di usia tua. Akan tetapi, jika diperhatikan dengan seksama, kenapa
mereka yang berada di usia tua terkena penyakit ini? Apa penimbunan lemak dalam
darah (kolesterol) tiba-tiba terjadi tanpa ada prosesnya? Apa pembuluh darah
begitu memasuki usia tua langsung membeku seketika? Tentu tidak, semua ada
prosesnya, proses itu butuh waktu yang lama dan pada umumnya dimulai saat usia
muda, seperti mau nikah, ada yang namanya proses PDKT dan pacaran (gak
nyambung, haha :p) .
Berkaca dari
pengalaman saya melihat gaya hidup penduduk usia muda, ada pemikiran yang sudah
menjadi patokan, usia muda saatnya bersenang-senang. Saya juga setuju dengan
pemikiran tersebut, tetapi kita harus membuat batasan sendiri dan saya akui,
pada saat usia muda itu, sangat susah menaati batasan walaupun kita sendiri yang
membuat, tapi setidaknya kita berusaha :).
Dimulai dari yang
paling banyak diremehkan oleh anak muda, yaitu pola makan, sekarang ini anak
muda masih sering konsumsi makanan-makanan yang memicu penyakit jantung,
stroke, diabetes dan kanker. Makan hanya
memikirkan rasa dan perut sangat berbahaya buat kedepan nantinya, tidak jarang
anak muda yang setiap mau mengkonsumsi makanan, melihat dampak negatif dan
kandungan dari makanan tersebut. Jika kebiasaan ini tetap terjaga dalam waktu
yang lama walaupun semuda apapun dia, suatu saat, pasti akan memanen yang
ditanamnya di usia muda. Tapi, tetap diingat, yang terpenting itu bukan
menghentikan, tetapi membatasi, karena setiap makanan pasti ada manfaatnya,
asal tidak dikonsumsi berlebihan. “Perut Karet” pun jadi masalah bagi sejumlah
anak muda, hal ini bisa diantisipasi dengan banyak mengkonsumsi makanan sehat yang
mengandung antioksidan dan omega3, karena antioksidan sangat baik bagi
kesehatan jantung, pembuluh darah dan merupakan pencegah bagi penyakit-penyakit
tersebut. Makanan yang menjadi makanan sehat dan makanan pemicu-pemicu penyakit tersebut bisa dilihat di
buku-buku tentang kesehatan atau situs-situs kesehatan yang bertebaran di dunia maya.
Selain masalah
pola makan, gaya hidup pun merupakan faktor resiko yang masih diremehkan oleh
anak muda. Misalkan aktifitas fisik yang jarang. Hal ini akan membuat otot-otot
jantung dan pembuluh darah kita tidak terlatih. Tidak sedikit yang beranggapan
bahwa, aktifitas fisik dapat membuat kita capek dan badan terasa pegal-pegal,
hal ini memang benar jika baru pertama dan jarang melakukannya, akan tetapi
jika sudah menjadi kebiasaan, aktifitas fisik akan membuat tubuh kita lebih
segar, membuang racun-racun dari tubuh kita (dari makanan, rokok, alkohol),
merelaksasikan pembuluh darah dan memperbaiki mood. Aktifitas fisik tidak harus selalu olahraga, berjalan dan peregangan pun sudah cukup asal dilakukan teratur dan rutin. Masalah rokok dan konsumsi alkohol
yang berlebihan pun tidak terlepas dari gaya hidup anak muda.
Dan masih banyak
lagi kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan di usia muda yang akan berdampak
terhadap usia tua kita nantinya. Oleh karena itu, kita harus mulai memikirkan bagaimana
mau mengakhiri hidup kita nanti (becanda, hehe). Penyakit-penyakit ini lebih
baik dicegah daripada diobati, selain menderita, masalah biaya yang besar pun
tidak lepas dari penyakit ini. Terkadang pun penyakit ini disebut penyakit “orang
kaya”. Dengan menanam yang baik-baik di usia muda, maka panen di usia tua pun
akan baik juga. Kehidupan ini merupakan rahasia Tuhan, kita setidaknya berusaha
menjaganya walaupun tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.
Jika dalam
tulisan ini ada pengetahuan medis yang masih kurang, mohon maaf karena ini
hanya berdasarkan analisis dari buku, referensi yang saya baca dan pengalaman melihat
fenomena yang terjadi. Semoga bermanfaat bagi kita semua, ayo hidup sehat demi
masa depan yang sehat :D.
Jaga pola makan, bukan menghentikan tapi membatasi.. Super sekali.. #pakenadamarioteguh
BalasHapushaha... benar sekali... makasih :)
BalasHapus