Minggu, 19 Februari 2012

Sakit di usia tua adalah hasil tanam di usia muda


Momok Yang Menakutkan

Tentu Kita Pernah Mendengar yang namanya penyakit jantung, stroke, kanker dan diabetes. Penyakit-penyakit ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi para pengidapnya. Penyakit-penyakit ini pula yang yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, khusus negara kita, Indonesia, penyakit jantung menjadi penyakit yang sering ditemui. Berbagai stigma negatif yang kita pikirkan begitu mendengar kata-kata yang berkaitan dengan penyakit ini. Ada yang berpikiran jika terindikasi beresiko penyakit jantung, stroke, diabetes ataupun kanker, ini merupakan musibah besar. Hal itu memang tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Dengan terindikasi resiko terkena penyakit ini, kita bisa mencegah agar tidak terakumulasi tingkat keparahannya dan bisa mencegah timbulnya penyakit-penyakit lainnya. 


Penyakit Jantung dan Stroke
Saya akan menulis secara singkat dan sederhana tetapi tidak secara medis mengenai penyakit jantung dan stroke. Saya hanya mengemukakan pemikiran-pemikiran yang ada berdasarkan referensi-referensi yang saya baca dan dari pengalaman.
Penyakit jantung dan stroke ini sejenis tapi tidak sama, sederhananya adalah, kedua penyakit ini dikategorikan penyakit Kardiovaskular, sama-sama menyerang pembuluh darah , tetapi tujuan serangannya berbeda. Penyakit jantung yang diserang adalah jantung, dan stroke yang diserang adalah saraf-saraf, biasanya otak. Kabar buruk jika mengidap kedua penyakit ini adalah sewaktu-waktu tanpa kita sadari, kita bisa langsung terkena dampak dari penyakit ini tanpa menunjukkan gejala terlebih dahulu (silent killer), tapi biasanya itu karena ada pemicunya, misalkan pikiran yang stress atau konsumsi makanan pantangan kedua penyakit ini. Kabar baiknya, kedua penyakit ini bisa dicegah dan dikendalikan. Tidak hanya penyakit jantung dan stroke, diabetes dan kanker pun bisa dicegah dan dikendalikan.

Apa Penyebab Penyakit Jantung dan Stroke?
Penyakit jantung dan stroke disebabkan oleh aterosklerosis (penumpukan lemak) pada dinding arteri pembuluh darah yang mensuplai jantung dan otak. kumpulan lemak yang bertumpuk menyebabkan terbentuknya plak yang lama kelamaan akan membesar dan menebal sehingga mempersempit arteri dan menghambat aliran darah. Akhirnya pembuluh darah akan mengeras dan bersifat kurang lentur. Teman-teman pasti bisa membayangkan bagaimana akibatnya jika pasokan darah ke otak dan jantung terhenti. Selain itu, darah juga bertugas membawa oksigen untuk jantung dan otak, dimana oksigen ini sangat penting bagi jantung dan otak.
Gangguan kardiovaskular yang disebabkan aterosklerosis dikaitkan dengan berkurangnya aliran darah karena jantung dan otak tidak menerima suplai darah yang cukup. Hambatan aliran darah selanjutnya dapat berakibat pada penyakit kardiovaskular yang lebih serius termasuk serangan jantung dan stroke. Adanya sumbatan darah juga dapat menyebabkan terjadinya robekan jaringan di arteri yang kemudian akan membengkak dan dapat menghambat seluruh pembuluh darah sehingga mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Ilustrasi sederhananya, pembuluh darah merupakan selang air dan air yang mengalir adalah darah kita yang mengalir, kita sumbat jalur keluarnya air, apa yang akan terjadi? Terlebih lagi jika dinding selang itu telah mengeras kaku seperti es dan tidak lentur? mudah pecah bukan? Hal itulah yang akan terjadi pada pembuluh darah kita jika terjadi penyumbatan, dan peristiwa pecahnya pembuluh darah ini yang dinamakan stroke. Ada kemungkinan juga pembuluh darah kita tidak pecah, tetapi jika terjadi penumpukan lemak dalam darah, aliran darah ke otak dan jantung akan berkurang sehingga otak dan jantung kita akan kekurangan oksigen, bisa bayangkan bagaimana kita didalam air, menyelam dan saat kehabisan napas, kita tidak mendapatkan oksigen yang merupakan sumber kehidupan bagi manusia.

Faktor Resiko
Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang beresiko terhadap penyakit kardiovaskular. Faktor resiko ini dibagi menjadi dua, yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan. 80 persen penyakit jantung dan stroke disebabkan oleh faktor resiko yang dapat dikendalikan. Faktor resiko yang dapat dikendalikan meliputi kadar kolesterol darah yang tinggi (hiperkolesterolemia), tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes mellitus, obesitas, dan gaya hidup (kurang gerak, merokok, konsumsi alkohol berlebihan). Dari semua faktor resiko tersebut, kolesterol, hipertensi, diabetes, dan obesitas berhubungan erat dengan pola makan. Sementara faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Faktanya, sekitar 75 persen penyakit kardiovaskular di seluruh dunia disebabkan oleh faktor resiko yang dapat dikendalikan, yaitu pola makan yang tidak baik, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup (merokok dan alkohol). Sementara di negara maju, sepertiga penyakit kardiovaskular disebabkan lima faktor resiko yakni tembakau, alkohol, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan obesitas (NaturIndonesia.com).
Sakit di usia tua adalah hasil tanam di usia muda
Yak, sekarang baru inti dari tulisan ini, saya menjelaskan apa penyakit jantung dan stroke serta sebab dan akibatnya terlebih dahulu agar para pembaca mengerti betapa berbahayanya penyakit ini dan betapa pentingnya kesehatan kita. Seiring perkembangan jaman, penyakit ini pun makin modern, tidak hanya usia tua yang sering ditemui mengidap penyakit ini, tetapi juga usia muda bisa terindikasi terkena penyakit jantung dan stroke, walaupun tidak sebanyak jumlah pasien di usia tua. Akan tetapi, jika diperhatikan dengan seksama, kenapa mereka yang berada di usia tua terkena penyakit ini? Apa penimbunan lemak dalam darah (kolesterol) tiba-tiba terjadi tanpa ada prosesnya? Apa pembuluh darah begitu memasuki usia tua langsung membeku seketika? Tentu tidak, semua ada prosesnya, proses itu butuh waktu yang lama dan pada umumnya dimulai saat usia muda, seperti mau nikah, ada yang namanya proses PDKT dan pacaran (gak nyambung, haha :p) .

Berkaca dari pengalaman saya melihat gaya hidup penduduk usia muda, ada pemikiran yang sudah menjadi patokan, usia muda saatnya bersenang-senang. Saya juga setuju dengan pemikiran tersebut, tetapi kita harus membuat batasan sendiri dan saya akui, pada saat usia muda itu, sangat susah menaati batasan walaupun kita sendiri yang membuat, tapi setidaknya kita berusaha :).

Dimulai dari yang paling banyak diremehkan oleh anak muda, yaitu pola makan, sekarang ini anak muda masih sering konsumsi makanan-makanan yang memicu penyakit jantung, stroke, diabetes dan kanker.  Makan hanya memikirkan rasa dan perut sangat berbahaya buat kedepan nantinya, tidak jarang anak muda yang setiap mau mengkonsumsi makanan, melihat dampak negatif dan kandungan dari makanan tersebut. Jika kebiasaan ini tetap terjaga dalam waktu yang lama walaupun semuda apapun dia, suatu saat, pasti akan memanen yang ditanamnya di usia muda. Tapi, tetap diingat, yang terpenting itu bukan menghentikan, tetapi membatasi, karena setiap makanan pasti ada manfaatnya, asal tidak dikonsumsi berlebihan. “Perut Karet” pun jadi masalah bagi sejumlah anak muda, hal ini bisa diantisipasi dengan banyak mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung antioksidan dan omega3, karena antioksidan sangat baik bagi kesehatan jantung, pembuluh darah dan merupakan pencegah bagi penyakit-penyakit tersebut. Makanan yang menjadi makanan sehat dan makanan pemicu-pemicu penyakit tersebut bisa dilihat di buku-buku tentang kesehatan atau situs-situs kesehatan yang bertebaran di dunia maya.

Selain masalah pola makan, gaya hidup pun merupakan faktor resiko yang masih diremehkan oleh anak muda. Misalkan aktifitas fisik yang jarang. Hal ini akan membuat otot-otot jantung dan pembuluh darah kita tidak terlatih. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa, aktifitas fisik dapat membuat kita capek dan badan terasa pegal-pegal, hal ini memang benar jika baru pertama dan jarang melakukannya, akan tetapi jika sudah menjadi kebiasaan, aktifitas fisik akan membuat tubuh kita lebih segar, membuang racun-racun dari tubuh kita (dari makanan, rokok, alkohol), merelaksasikan pembuluh darah dan memperbaiki mood. Aktifitas fisik tidak harus selalu olahraga, berjalan dan peregangan pun sudah cukup asal dilakukan teratur dan rutin. Masalah rokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan pun tidak terlepas dari gaya hidup anak muda.

Dan masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan di usia muda yang akan berdampak terhadap usia tua kita nantinya. Oleh karena itu, kita harus mulai memikirkan bagaimana mau mengakhiri hidup kita nanti (becanda, hehe). Penyakit-penyakit ini lebih baik dicegah daripada diobati, selain menderita, masalah biaya yang besar pun tidak lepas dari penyakit ini. Terkadang pun penyakit ini disebut penyakit “orang kaya”. Dengan menanam yang baik-baik di usia muda, maka panen di usia tua pun akan baik juga. Kehidupan ini merupakan rahasia Tuhan, kita setidaknya berusaha menjaganya walaupun tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.

Jika dalam tulisan ini ada pengetahuan medis yang masih kurang, mohon maaf karena ini hanya berdasarkan analisis dari buku, referensi yang saya baca dan pengalaman melihat fenomena yang terjadi. Semoga bermanfaat bagi kita semua, ayo hidup sehat demi masa depan yang sehat :D.



2 komentar:

  1. Jaga pola makan, bukan menghentikan tapi membatasi.. Super sekali.. #pakenadamarioteguh

    BalasHapus