Kamis, 23 Februari 2012

memahami skala likert

Model Skala
Dalam penelitian sosial yang menggunakan data primer dan bersifat kualitatif, sebagian besar menggunakan model skala dalam penyusunan kuesionernya. Hal ini bertujuan agar variabel-variabel sosial yang bersifat abstrak (sulit diamati ukurannya secara langsung) dapat diukur dengan baik melalui pendekatan-pendekatan tertentu berdasarkan teori. Contoh penelitian yang menggunakan kuesioner model skala ini adalah penelitian mengenai sikap, persepsi, keadaan/kondisi dan sebagainya yang dirasa sulit untuk diamati secara kasat mata. Model skala yang digunakan adalah skala Likert, skala Guttman, skala diferensial semantik, skala Thurstone, dan rating skala. Saya akan fokus menjelaskan tentang skala Likert karena skala ini yang biasanya digunakan dan lebih mudah pemahamannya dibanding skala-skala yang lain (menurut saya), tapi saya akan mencoba menjelaskan model skala yang lain secara singkat.

Skala Guttman, skala ini hanya memberikan dua pilihan jawaban, seperti ya dan tidak, atau benar dan salah. Data yang diperoleh berupa data interval dan rasio. Biasanya peneliti menggunakan skala Guttman apabila ingin mendapatkan jawaban yang tegas dan konsisten terhadap permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian. Skala diferensial semantik ini agak berbeda dengan model skala yang lain. Skala ini menyusun jawaban dalam satu garis dimana jawaban yang positif terletak dikanan garis dan jawaban negatif terletak di kiri garis. Jadi, skala ini memiliki dua kutub yang berlawanan. Rating skala adalah skala dengan beberapa kategori respons yang menilai sebuah objek pada suatu skala. Skala thurstone adalah skala yang meminta responden memilih pernyataan yang paling sesuai dengan keadaannya dari banyak pernyataan yang memiliki pandangan yang berbeda-beda. Sedangkan skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi terhadap suatu fenomena, dimana setiap pernyataan harus dijawab sesuai dengan pilihan yang telah disediakan dan mempunyai skor masing-masing. 

Skala Likert
Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian dari indikator-indikator tersebut dijadikan dasar untuk menyusun item-item pernyataan. Mudahnya, bentuk tabel kisi-kisi instrument yang terdiri dari variabel, indikator, dan item pernyataan-pernyataan. Satu variabel biasanya terdiri dari beberapa indikator yang didapatkan dari teori-teori dan satu indikator bisa terdiri dari satu pernyataan bisa juga lebih. Contohnya, variabel sikap orang tua, kita cari pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan untuk mengukur sikap orang tua tersebut. Contoh pertama, ada teori yang menyatakan, sikap orang tua terbagi sikap demokratis, otoriter, dan permisif. Dari teori tersebut, kita bisa jadikan indikator untuk menyusun pernyataan. Kita buat daftar pernyataan yang mengarah ke sikap demokratis, otoriter, dan permisif. Contoh kedua,variabel komunikasi. Dalam penelitian kita, kita inginkan komunikasi yang efektif. Jadi kita harus mencari teori yang menyatakan komunikasi efektif itu bagaimana, ciri-ciri komunikasi efektif, atau apa aja yang menentukan komunikasi menjadi efektif. Teori-teori tersebut yang nantinya digunakan untuk membuat pernyataan. Berbagai pendekatan bisa kita gunakan asalkan jelas teorinya.

Skala ini mempunyai tingkatan pilihan jawaban dari yang positif hingga negatif, maksud positif dan negatif, skor yang nanti didapatkan dari pernyataan-pernyataan tersebut, bernilai dari yang terbesar hingga terkecil. Pernyataan yang positif akan bernilai semakin besar sedangkan pernyataan yang negatif akan bernilai kecil. Contoh pernyataan yang positif, sangat setuju mempunyai skor 5, setuju 4, ragu-ragu 3, kurang setuju 2, tidak setuju 1. Sedangkan pernyataan yang negatif sebaliknya. Menentukan positif dan negatif suatu pernyataan tergantung dari tujuan penelitian kita, apa yang ingin kita dapatkan dari kuesioner tersebut.  Banyaknya jawaban dari pernyataan tergantung peneliti (pembuat kuesioner), yang pasti jika hanya 2 pilihan jawaban, artinya skalanya menjadi skala guttman. Pada umumnya, skala likert dibuat dengan 5 pernyataan, akan tetapi tidak jarang juga yang menggunakan 4 pernyataan atau lebih dari 5 pernyataan. Semua ada kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Misalkan kita bingung antara 4 atau 5 pernyataan, jika kita ingin mengarahkan responden ke jawaban yang pasti dan fokus ke penelitian, sebaiknya menggunakan 4 pernyataan. Dan jika kita ingin semua terserah responden tetapi tidak terlalu menyudutkan responden dengan banyak pilihan, sebaiknya 5 pernyataan. Tetapi perlu diinget dengan 5 pernyataan, jika responden tidak mengerti dengan pernyataan yang ada atau ingin menutupi keadaan sebenarnya, kecenderungan akan menjawab ragu-ragu atau netral akan semakin besar. Hal ini akan membuat fokus dari penelitian ini sulit tercapai dan hasilnya kurang akurat jika sebagian besar menjawab netral.

Membuat daftar pernyataan dengan skala likert diusahakan mewakili setiap indikator yang ada dari tiap variabel dan diusahakan lebih dari satu pernyataan setiap indikatornya. Hal ini berkaitan dengan uji validitas dan reliabilitas, dimana uji validitas dan reliabilitas ini cenderung akan membuang pernyataan-pernyataan yang kurang mewakili indikator-indikator yang ada. Jika memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, maka kuesioner tersebut layak untuk digunakan.

Apa yang kita lakukan setelah kuesioner terisi???
Setelah melakukan pencacahan atau dengan kata lain kuesionernya terisi. Kita bisa mendapatkan skor-skor dari skala likert. Data yang dihasilkan berupa data interval sehingga cocok untuk analisis lanjutan yang membutuhkan skala data minimal interval. Analisis diskriminan, analisis faktor, path analysis bisa langsung menggunakan skor-skor yang dihasilkan dari pernyataan-pernyataan per variabelnya untuk menganalisisnya. Sedangkan untuk analisis yang menggunakan skala data ordinal, skor-skor tersebut bisa dikategorikan dengan berbagai cara misalkan menggunakan ukuran pemusatan atau dispersi. Pengkategorian variabel ini berguna juga untuk penyajian data bersifat deskriptif. Misalkan, variabel komunikasi mempunyai 10 pernyataan dan setiap pernyataan mempunyai skor masing-masing. Dari skor-skor tersebut kita cari median/mean/standard deviasi/ kuartilnya. Jika kita ingin membagi variabel komunikasi menjadi 2 kategori, kita gunakan mean/median tergantung normal tidaknya data. Dan jika ingin lebih dari 2 kategori, bisa gunakan standard deviasi ataupun kuartil.

Semoga bermanfaat, terutama bagi yang ingin membuat kuesioner dengan skala likert.

1 komentar: