Kamis, 23 Februari 2012

Masa Depan Pria Yang Harus Dijaga


Masa Depan Pria Yang Harus Dijaga
Impotensi atau disfungsi ereksi, suatu istilah yang belum populer di masyarakat sekarang, mungkin istilah yang sering didengar oleh banyak orang adalah impoten. Impoten ini merupakan gangguan seksual yang sangat ditakuti oleh para kaum adam. Karena gangguan seksual ini sangat berpengaruh terhadap hubungan antara suami istri, yaitu hubungan seksual. Jika hubungan seksual antara suami istri tidak berjalan lancar, maka bisa saja terjadi ketidakharmonisan antara suami istri tersebut, dan keutuhan keluarga terancam. 

Gangguan seksual impoten ini walaupun merupakan momok yang ditakuti oleh para pria, tapi sayangnya masih saja banyak cuek ato tidak perduli dengan gangguan seksual ini, setelah terkena impoten, baru perduli dan kalang kabut bingung bagaimana mengobatinya. Seharusnya impoten ini harus dicegah dari awal sewaktu kondisi dan fungsi organ reproduksi masih normal, oleh karena itu, kita harus mengetahui apa itu sebenarnya itu impoten atau disfungsi ereksi ini, apa penyebabnya dan bagaimana cara mencegahnya, mengingat organ reproduksi yang terkena impoten merupakan masa depan dan harta bagi para pria.

Impoten adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam memulai mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan seksual suami istri. Bisa dikatakan pria yang terkena impoten lemah syahwatnya. Pria yang terkena impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan seks suami istri sampai selesai sehingga sang istri pun tidak puas dengan keadaan ini. Sangat menyedihkan bagi pria jika terkena penyakit ini, sudah tidak bisa berhubungan seksual secara wajar, pasangan tidak puas sehingga secara psikis dan mental mengganggu, dan tidak jarang juga karena keadaan ini penyebab hancurnya perkawinan.

Ciri-ciri dari penyakit impotensi ini , penis tidak dapat mengeluarkan potensinya atau kemampuan terbaiknya dalam berereksi, walaupun ada rangsangan dari pasangan. Sedangkan proses ereksi pada penis adalah pemompaan darah menuju rongga-rongga penis oleh jantung. Maka gambarannya adalah seperti pompa air dirumah kita. Semakin kuat tekanan pompa air, maka selang akan semakin mengeras, begitu juga dengan penis para pria, jika pemompaan darah oleh jantung dapat bekerja dengan baik, ereksi pun akan terjadi dengan baik. 

Pada umumnya, penyakit impoten ini terjadi pada orang-orang lanjut usia. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impoten. semakin bertambah umur seorang pria, maka impoten semakin sering terjadi, meskipun impoten bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Hal ini dikarenakan dengan semakin bertambah usia , sel-sel dalam tubuh akan semakin lambat laun dalam proses kerjanya, sehingga kerja jantung tidak bias secepat dan seoptimal masih muda dalam memompa darah menuju rongga-rongga penis. Selain itu, karena pada saat lanjut usia, pada umumnya sudah sering terkena berbagai penyakit, sehingga berpengaruh juga terhadap kerja organ-organ tubuh.

Penyakit impoten juga bisa menyerang para pria muda, hal ini dikarenakan faktor-faktor psikis yang pada umumnya terjadi pada pria-pria muda. Selain terjadi pada usia lanjut dan muda, pada umumya, Ciri-ciri impotensi pada pria banyak terlihat pada penderita diabetes (gula darah),  orang dengan penderita gula darah ibarat orang dengan unsur utama yang rusak. Darah adalah cairan unsur utama pada manusia. Orang dengan penyakit gula darah/diabetes ini adalah orang yang sudah lemah secara fisik.  Secara kasat mata, ciri-ciri dari impoten tidak bisa dilihat.

Secara keseluruhan, penyebab terjadinya gangguan seksual impoten adalah kelainan pembuluh darah, kelainan saraf, obat-obatan yang digunakan, kelainan pada penis, dan masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual. Penis agar bisa tegak, memerlukan aliran darah yang cukup, Karena itu penyakit pembuluh darah, misalnya aterosklerosis, bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Sedangkan kelainan saraf yang bisa menyebabkan impoten adalah kerusakan saraf menuju dan meninggalkan penis, kerusakan ini bisa terjadi karena cedera, stroke, alkohol, obat-obatan, pembedahan rektum atau prostat , dan penyakit tulang belakang. 

Obat-obatan juga mempengaruhi terjadinya impoten, sekitar 25 % kasus impotensi disebabkan karena konsumsi obat-obatan. Antara lain, obat penenang, simetidin, litium, obat anti depresi, anti hipertensi, anti psikosa. Tidak jarang juga, impoten terjadi karena rendahnya kadar hormon testosterone, selain menurunkan gairah seksual tentunya. Sedangkan faktor-faktor masalah psikis yang dapat terjadi adalah depresi, kecemasan, perasaan bersalah, perasaan takut akan keintiman, kebimbangan tentang jenis kelamin dan masalah-masalah pribadi yang dapat mempengaruhi psikis dan mental pria. Selain hal-hal tersebut, kegiatan sehari-hari juga bisa menyebabkan impoten, contohnya saja, kelelahan yang sering dan kontinu, merokok, karena rokok mengurangi aliran darah, sesuai dengan studi yang pernah dilakukan , kecenderungan perokok mengalami impoten sebesar 40% dibandingkan dengan bukan perokok. Minuman beralkohol juga berpotensi menyebabkan impoten. 

Walaupun banyak yang bisa menyebabkan terjadinya impoten, tapi gangguan seksual ini masih bisa dicegah dan diobati. beberapa diantaranya adalah menjalani gaya hidup sehat , saran dokter untuk obat-obatan dan suntikan, menggunakan pompa vakum, operasi pengalihan pembuluh darah dan implantasi Protese Silikon, psikoterapi, pemeriksaan fisik rutin dan secara psikis, teknik pemusatan sensasi. 

Melihat segala aktivitas dalam keseharian yang cenderung bisa menyebabkan impoten, bukan berarti kita pasrah begitu saja dengan keadaan dan nasib nantinya akan terkena atau tidak,baru perduli. Biasakan mulai sekarang perhatikan hal-hal sekecil mungkin yang berpotensi menyebabkan impoten, dan lakukan hal-hal kecil tersebut karena dari hal-hal kecil tersebut akan lahirlah hal-hal yang besar dan menimbulkan masalah nantinya dan semuanya itu kembali ke diri kita sendiri, kesadaran akan hidup sehat.


1 komentar:

  1. wuih...luar biasa...menghibur...semakin mengerikan nih tulisannya...mantap...

    BalasHapus