Masa Depan Pria Yang Harus Dijaga
Impotensi atau
disfungsi ereksi, suatu istilah yang belum populer di masyarakat sekarang,
mungkin istilah yang sering didengar oleh banyak orang adalah impoten. Impoten
ini merupakan gangguan seksual yang sangat ditakuti oleh para kaum adam. Karena
gangguan seksual ini sangat berpengaruh terhadap hubungan antara suami istri,
yaitu hubungan seksual. Jika hubungan seksual antara suami istri tidak berjalan
lancar, maka bisa saja terjadi ketidakharmonisan antara suami istri tersebut,
dan keutuhan keluarga terancam.
Gangguan seksual
impoten ini walaupun merupakan momok yang ditakuti oleh para pria, tapi
sayangnya masih saja banyak cuek ato tidak perduli dengan gangguan seksual ini,
setelah terkena impoten, baru perduli dan kalang kabut bingung bagaimana
mengobatinya. Seharusnya impoten ini harus dicegah dari awal sewaktu kondisi
dan fungsi organ reproduksi masih normal, oleh karena itu, kita harus
mengetahui apa itu sebenarnya itu impoten atau disfungsi ereksi ini, apa
penyebabnya dan bagaimana cara mencegahnya, mengingat organ reproduksi yang
terkena impoten merupakan masa depan dan harta bagi para pria.
Impoten adalah suatu
gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam memulai
mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan seksual
suami istri. Bisa dikatakan pria yang terkena impoten lemah syahwatnya. Pria yang
terkena impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan
seks suami istri sampai selesai sehingga sang istri pun tidak puas dengan
keadaan ini. Sangat menyedihkan bagi pria jika terkena penyakit ini, sudah
tidak bisa berhubungan seksual secara wajar, pasangan tidak puas sehingga
secara psikis dan mental mengganggu, dan tidak jarang juga karena keadaan ini
penyebab hancurnya perkawinan.
Ciri-ciri dari
penyakit impotensi ini , penis tidak dapat mengeluarkan potensinya atau
kemampuan terbaiknya dalam berereksi, walaupun ada rangsangan dari pasangan. Sedangkan
proses ereksi pada
penis
adalah pemompaan darah menuju rongga-rongga penis oleh jantung. Maka gambarannya
adalah seperti pompa air dirumah kita. Semakin kuat tekanan pompa air, maka
selang akan semakin mengeras, begitu juga dengan penis para pria, jika
pemompaan darah oleh jantung dapat bekerja dengan baik, ereksi pun akan terjadi
dengan baik.
Pada umumnya,
penyakit impoten ini terjadi pada orang-orang lanjut usia. Sekitar 50% pria
berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impoten.
semakin bertambah umur seorang pria, maka impoten
semakin sering terjadi, meskipun impoten bukan merupakan bagian dari proses
penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia
lanjut. Hal ini dikarenakan dengan semakin bertambah usia , sel-sel dalam tubuh
akan semakin lambat laun dalam proses kerjanya, sehingga kerja jantung tidak
bias secepat dan seoptimal masih muda dalam memompa darah menuju rongga-rongga
penis. Selain itu, karena pada saat lanjut usia, pada umumnya sudah sering
terkena berbagai penyakit, sehingga berpengaruh juga terhadap kerja organ-organ
tubuh.
Penyakit impoten
juga bisa menyerang para pria muda, hal ini dikarenakan faktor-faktor psikis
yang pada umumnya terjadi pada pria-pria muda. Selain terjadi pada usia lanjut
dan muda, pada umumya, Ciri-ciri
impotensi pada pria banyak terlihat pada penderita diabetes (gula
darah), orang dengan penderita gula
darah ibarat orang dengan unsur utama yang rusak. Darah adalah cairan unsur
utama pada manusia. Orang dengan penyakit gula darah/diabetes ini adalah orang
yang sudah lemah secara fisik. Secara
kasat mata, ciri-ciri dari impoten tidak bisa dilihat.
Secara
keseluruhan, penyebab terjadinya gangguan seksual impoten adalah kelainan
pembuluh darah, kelainan saraf, obat-obatan yang digunakan, kelainan pada
penis, dan masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual. Penis agar bisa
tegak, memerlukan aliran darah yang cukup, Karena itu penyakit pembuluh darah,
misalnya aterosklerosis, bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga
bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah
yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Sedangkan kelainan
saraf yang bisa menyebabkan impoten adalah kerusakan saraf menuju dan
meninggalkan penis, kerusakan ini bisa terjadi karena cedera, stroke, alkohol,
obat-obatan, pembedahan rektum atau prostat , dan penyakit tulang belakang.
Obat-obatan juga
mempengaruhi terjadinya impoten, sekitar 25 % kasus impotensi disebabkan karena
konsumsi obat-obatan. Antara lain, obat penenang, simetidin, litium, obat anti
depresi, anti hipertensi, anti psikosa. Tidak jarang juga, impoten terjadi
karena rendahnya kadar hormon testosterone, selain menurunkan gairah seksual
tentunya. Sedangkan faktor-faktor masalah psikis yang dapat terjadi adalah
depresi, kecemasan, perasaan bersalah, perasaan takut akan keintiman,
kebimbangan tentang jenis kelamin dan masalah-masalah pribadi yang dapat
mempengaruhi psikis dan mental pria. Selain hal-hal tersebut, kegiatan
sehari-hari juga bisa menyebabkan impoten, contohnya saja, kelelahan yang
sering dan kontinu, merokok, karena rokok mengurangi aliran darah, sesuai
dengan studi yang pernah dilakukan , kecenderungan perokok mengalami impoten
sebesar 40% dibandingkan dengan bukan perokok. Minuman beralkohol juga
berpotensi menyebabkan impoten.
Walaupun banyak
yang bisa menyebabkan terjadinya impoten, tapi gangguan seksual ini masih bisa
dicegah dan diobati. beberapa diantaranya adalah menjalani gaya hidup sehat ,
saran dokter untuk obat-obatan dan suntikan, menggunakan pompa vakum, operasi
pengalihan pembuluh darah dan implantasi Protese Silikon, psikoterapi,
pemeriksaan fisik rutin dan secara psikis, teknik pemusatan sensasi.
Melihat segala
aktivitas dalam keseharian yang cenderung bisa menyebabkan impoten, bukan
berarti kita pasrah begitu saja dengan keadaan dan nasib nantinya akan terkena
atau tidak,baru perduli. Biasakan mulai sekarang perhatikan hal-hal sekecil
mungkin yang berpotensi menyebabkan impoten, dan lakukan hal-hal kecil tersebut
karena dari hal-hal kecil tersebut akan lahirlah hal-hal yang besar dan
menimbulkan masalah nantinya dan semuanya itu kembali ke diri kita sendiri,
kesadaran akan hidup sehat.
wuih...luar biasa...menghibur...semakin mengerikan nih tulisannya...mantap...
BalasHapus